Sarilamak (29/8) - Dalam rangka mengimplementasikan program TARATAK BISO, Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Lima Puluh Kota kembali mengadakan KLASIK (Kreasi Literasi Asik) dengan tema pelatihan merajut dan pemeriksaan kesehatan bagi disabilitas bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota di aula Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota pada Selasa (29/8). Pelatihan ini digelar guna membantu teman - teman disabiltas dalam meningkatkan kualitas hidup untuk terus berkarya.
Pelatihan diikuti oleh 15 orang peserta yang merupakan bagian dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Lima Puluh Kota. Kegiatan ini dihadiri oleh Ny. Nevi Safaruddin selaku Bunda Literasi Kabupaten Lima Puluh Kota, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lima Puluh kota Radimas S.Pd didampingi Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Perpustakaan dan Kearsipan (PPPK) Srisaparmi, S.T, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh kota dr. Erdison serta Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lima Puluh Kota Harnieti, S.Pd, M.Pd.
Acara pelatihan diawali dengan pemaparan laporan panitia oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lima Puluh Kota Radimas, S.Pd mengenai teknis acara. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan acara pelatihan oleh Ny. Nevi Safaruddin, dalam sambutannya beliau menekankan, ”sebuah keterbatasan bukan menjadi halangan untuk terus berkarya”. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sepatah kata oleh dr. Erdison seputar pola hidup sehat, serta penampilan spesial oleh Adit DrummerCookies dan foto bersama.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan merajut yang dipandu oleh narasumber Latifah Maya Sari selaku Owner Rumah Rajut Fayari dan pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir.
Dengan keterbatasan fisik yang dimiliki peserta, tidak meredamkan semangatnya untuk mengikuti kegiatan peatihan ini, dibuktikan dengan karya yang dihasilkannya setelah acara selesai. Diharapkan dengan adanya acara pelatihan ini, akan menambah keahlian teman - teman disabilitas dalam merajut dan mencetak peluang untuk berwirausaha.(DP)
Feedback